Minggu, 18 April 2021

3.1.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI

 “Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”

(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).

Bob Talbert

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

DIANA FITRI YANI_CGP SMAN 2 PEKANBARU

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” mempunyai pengaruh terhadap peran guru sebagai pendidik untuk dapat menerapkan pemikiran filosofis pendidikan Ki Hadjar di kelas dan sekolah dengan cara menghasilkan sebuah strategi sebagai pemimpin pembelajaran yang mengupayakan terwujudnya sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif. perwujudan sekolah sebagai pusat pengembangan karakter dengan budaya positif dapat dicapai dengan meningkatkan kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. salah satu tugas tersulit sebagai seorang pemimpin adalah mengambil sebuah keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga yang dipimpin, yang tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid-murid. oleh sebab itu melalui materi ini calon guru penggerak dibekali pemahaman yang bertujuan untuk:

  • Mampu melakukan pengambilan keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran.
  • Mampu menyadari dan menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan 
  • Mampu menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan 
Berdasarkan tujuan dari pencapaian materi ini tentu saja Calon Guru Penggerak (CGP)dituntut untuk :

  1. CGP dapat melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran 
  2. CGP dapat mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; CGP mampu bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut.
  3. CGP dapat memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan.
  4. CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diambil dalam dilema pengambilan keputusan; CGP bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

Melalui pemaparan tujuan materi pengambilan keputusan CGP dapat menganalisis efektifitas sebuah proses pengambilan keputusan yang telah diambil dan bagaimana menguji keputusan yang telah diambil sehingga pemahaman terhadap pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka dan relevansinya terhadap konteks Pendidikan Indonesia saat ini dengan membandingkan penerapan pendidikan abad ke-21 pada konteks lokal (budaya) di tempat asal mereka serta membuat perubahan konkret penerapan filosofi Pratap Triloka pendidikan Ki Hadjar Dewantara di kelas dan sekolah.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita sebagai CGP berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Berdasarkan materi yang telah dipelajari oleh CGP sebelumnya pada modul satu bahwa nilai dan peran guru penggerak memiliki nilai-nilai sebagai berikut:

  1. Mandiri yang ditunjukan sebagai kemampuan meningkatkan nilai kemandirian diri atas keinginan sendiri/panggilan hati
  2. Reflektif yang ditunjukan pembiasaan diri untuk mengevaluasi pembelajaran/lesson study yang telah,sedang dan akan dilakukan (analisis SWOT).
  3. Kolaborasi yang ditunjukan sebagai kemampuan pengembangan nilai diri secara aktif bersama murid.
  4. Inovatif (Kemampuan melakukan pembaharuan secara berkesinambungan sesuai kebutuhan murid/mengajar dengan kreatif)
  5. Berpihak pada murid ( Kemampuan memenuhi dan menghormati kebutuhan belajar murid sesuai kodrat alam dan zaman sehingga peran yang ditunjukan sebagai coach/mentor)

Dengan demikian antara nilai-nilai yang tertanam dalam diri sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil dapat menciptakan lingkungan yang Positif, aman dan nyaman terutama bagi murid sebab CGP selama mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak telah dibekali bagaimana menerapkan nilai - nilai tersebut pada dirinya ketika dihadapkan pada kasus yang mengharuskan pengambilan keputusan.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya?

Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak, praktik pembelajaran yang berpihak pada murid, dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan on-the-job training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. jadi dalam hal ini jelas terlihat betapa besar peran fasilitator dan para pendamping CGP dalam pengembangan pengetahuan materi yang diterima terutama jika CGP terdapat kendala dalam pelaksanaan aksi nyata di sekolah maka melalui proses coaching akan diarahkan oleh pendamping serta fasilitator dengan pertanyaan - pertanyaan yang nantinya akan menuntun diri kita sebagai CGP dalam mengambil keputusan melalui tahapan TIRTA sehinggga menghasilkan keputusan yang effektif.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik ?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran seringkali di hadapkan pada situasi dimana pendidik harus mengambil suatu keputusan tentu saja pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika sangat berkaitan dengan nilai-nilai yang dianut seorang pendidik. oleh sebab itu pada modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, CGP dibekali pengetahuan mengenali tiga prinsip pengambilan keputusan, paradigma dilema etika serta melakukan sembilan langkah dalam pengambilan keputusan di saat menghadapi situasi delima.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Sembilan langkah dalam pengambilan keputusan sangat membantu CGP agar keputusan yang dihasilkan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif aman dan nyaman. karena dengan mengikuti sembilan langkah pengambilan keputusan dengan cepat dapat mengambil sebuah keputusan meskipun disaat menghadapi situasi sulit.

Selanjutnya, apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan yang saya temukan disaat proses pengambilan keputusan dalam hal berkomunikasi dengan orang tua murid, karena sebagian besar murid yang bermasalah itu merupakan murid yang mengalami hubungan keluarga yang tidak harmonis. menghadapi kenyataan ini, tentu saya merasa kasihan jikalau murid tersebut sampai mendapatkan sanksi berat dari sekolah yaitu dikeluarkan dari sekolah. pengalaman ini sesuai dengan paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan. Metode pendekatan dari hati dengan melakukan coaching ke murid  guna menumbuhkan pengertian dari diri murid untuk dapat menerima kenyataan dengan baik sehingga murid dapat menentukan masa depannya sendiri untuk menjadi leih baik dari orang tua. inilah yang dapat saya terapkan agar murid tersebut mampu mengevalusi diri atau mawas diri atas kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji untuk tidak akan mengulanginya lagi dan mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik.

Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Alhamdulillah dari modul satu hingga ke modul tiga yang saya terima sangat bermanfaat. kesemua modul sangat terintegrasi dengan baik. Selama saya mengikuti program guru penggerak banyak pengetahuan yang saya dapati terkait pengembangan kompetensi diri sebagai guru dan begitu bermanfaat, maka saya ingin banyak guru terutama rekan sejawat di lingkungan sekolah saya untuk merasakan hal yang sama seperti apa yang saya rasakan demi terwujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan cara memberikan kebutuhan belajar yang berpihak kepada murid melalui pembelajaran berdiferensiasi, sehingga dalam menjalani peran setiap guru mempunyai nilai mandiri, kolaboratif , dan reflektif sebagai pemimpin pembelajaran. 

Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.

jadi jangan tanyakan lagi akan dapat apa dari program pendidikan guru penggerak ini??

Salam guru penggerak!




1 komentar:

  1. Very good job.Keruntutan anatara materi satu dengan yg lain cukup tepat .dr prinsip2 yg dikembangkan oleh KHD sampai dengan pengambilan keputusan .semua nya keberpihakan pd anak /siswa.

    BalasHapus