Minggu, 18 April 2021

3.1.a.7 Jurnal Monolog

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1
Pendidikan Guru Penggerak 
Angkatan 1/2020


Assalamualaikum

Salam Guru Penggerak demi Indonesia Maju!

Selama saya mengikuti program guru penggerak banyak pengetahuan yang saya dapati terkait pengembangan kompetensi diri sebagai guru dan begitu bermanfaat, maka saya ingin banyak guru terutama rekan sejawat di lingkungan sekolah saya untuk merasakan hal yang sama seperti apa yang saya rasakan demi terwujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik dengan cara memberikan kebutuhan belajar yang berpihak kepada murid melalui pembelajaran berdiferensiasi, sehingga dalam menjalani peran setiap guru mempunyai nilai mandiri, kolaboratif , dan reflektif sebagai pemimpin pembelajaran.

Selama proses pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak(PPGP), Calon Guru Penggerak (CGP) sering diajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan aksi nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat.  

Tentu saja program pendidikan guru penggerak dengan mudah dapat dipraktekan di lingkungan sekolah sendiri mengingat dalam pelaksanaannya saya dibimbing secara langsung oleh fasilitator dan pendamping. Peran fasilitator dan pendamping begitu besar pengaruhnya terhadap pengembangan pengetahuan saya dalam mengaksi nyatakan segala materi yang diterima. Jadi semua pengalaman selama mengikuti pendidikan guru penggerak ini menjadi bermakna pada diri saya mengingat sebelumnya banyak hal yang belum saya ketahui akan pemenuhan kebutuhan saya dalam pengembangan kompetensi diri sebagai guru di SMAN 2 Pekanbaru.

Pada materi pengambilan keputusan diberi tantangan untuk membuat suatu jurnal monolog yang bertujuan agar calon guru penggerak dapat mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan 9 langkah pengujian keputusan pada konteks di sekolah asal masing-masing. Dengan mengikuti Pertanyaan/Guiding Questions sebagai panduan jurnal monolog saya yang tertuang dalam suatu narasi melalui media blog pribadi sebagai berikut:

  • Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?

  1. Menginformasikan segala pengetahuan dan materi yang saya terima dari pendidikan guru penggerak
  2. Komunitas praktisi yang telah terbentuk oleh calon guru penggerak SMAN 2 Pekanbaru atas dukungan pemangku kepentingan sekolah seperti kepala sekolah beserta jajarannya.
  3. Komunitas praktisi sebagai wadah informasi terkait pengetahuan dan materi pendidikan sekolah. Tentu saja hal ini merupakan perwujudan budaya positif untuk kegiatan berbagi ilmu sesama rekan sejawat dalam upaya meningkatkan kegiatan pembelajaran di kelas.
  4. Berkat dukungan kepala sekolah dan jajarannya para wakil saya bersama rekan CGP lainnya mendapatkan panggung atau ruang diskusi positif baik melalui whatsapp grup maupun secara langsung dengan mengadakan ruang dialog bersama-sama mengadakan feed back atas pengalaman masing masing mapel dalam menerapkan materi yang selama ini sudah kita share di whatsapp grup komunitas praktisi.

  • Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?

Guru sebagai seorang pemimpin pembelajaran pasti kita sering di hadapkan pada situasi dimana kita harus mengambil suatu keputusan, sebelum kita mengambil sebuah keputusan ada beberapa hal yang harus kita lakukan:

Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah memahami situasi terlebih dahulu apakah situasi yang kita hadapi termasuk dalam situasi dilema etika atau bujukan moral.Saat sudah memahami situasi yang dihadapi maka kita harus menentukan paradigma yang sesuai terhadap situasi dilema etika yang dihadapi. 4 paradigma yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan yaitu : 

  • Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  • Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  • Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  • Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
selanjutnya menentukan 3 prinsip pengambilan keputusan yaitu :

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

setelah mengetahui prinsip -prinsip dalam pengambilan keputusan maka selanjutnya melakukan sembilan langkah pengambilan keputusan dan melakukan pengujian sebagai berikut:

  1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi 
  3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi 
  4. Pengujian benar atau salah, yang meliputi uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan Koran, uji panutan/idola
  5. Pengujian paradigma benar lawan benar
  6. Melakukan prinsip resolusi
  7. Investigasi opsi trilema
  8. Buat keputusan 
  9. lihat lagi keputusan dan refleksikan
  • Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

Keberadaan kegiatan aksi nyata yang diberikan pada setiap modul pendidikan guru penggerak di ibaratkan seperti kegiatan on the job training bagi calon guru penggerak, tentu saja hal ini sudah menggambarkan bahwa setiap sesi aksi nyata masing-masing calon guru penggerak mampu menerapkan materi yang telah didapat di lingkungan sekolahnya. Tentu saja hal ini merupakan tantangan yang terbesar bagi calon guru penggerak karena dituntut untuk dapat memformulasikan materi sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing. Untuk memformulasikan materi sesuai kebutuhan sekolah CGP  berhadapan langsung dengan ekosistem pendidikan terutama berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan. Sehingga tujuan dari Program Guru Penggerak untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila dapat terwujud.

Pelaksanaan langkah-langkah untuk mentransfer pengetahuan dalam bentuk diskusi Kasus Dilema Etika bersama Komunitas Praktisi SMAN 2 pekanbaru akan dilakukan pada tanggal 19 s/d 23 April 2021.

Adapun rancangan penerapan langkah-langkah tersebut sebagai berikut:

Lini Masa kegiatan : “Diskusi Kasus Dilema etika bersama komunitas praktisi SMAN 2 pekanbaru”

1. Tahap perencanaan:

  • Mengidentifikasi kasus-kasus terkait situasi dilema etika yang kerap terjadi dilingkungan sekolah saya dengan menyesuaikan paradigma serta prinsip dan pengujian 9 langkah pengambilan keputusan yang ada dalam sebuah catatan.
  • Berkolaborasi bersama pihak pimpinan sekolah dan rekan CGP satu sekolah.

2. Tahap Pelaksanaan:

  • Mensosialisasikan kasus-kasus dilema etika melalui grup komunitas praktisi.
  • Mengadakan diskusi baik secara online maupun tatap muka membahas kasus-kasus dilema etika yang telah dishare sebelumnya.
3. Tujuan Kegiatan:

Melalui kegiatan diskusi kasus-kasus dilema etika bersama rekan sejawat yang tergabung dalam komunitas praktisi tercapai sebuah pemahaman yang sama bahwa materi pengambilan keputusan begitu bermanfaat untuk mengingatkan guru sebagai pemimpin pembelajaran disaat guru berada di situasi dilema etika dapat mengambil sebuah keputusan yang tepat dan bijaksana bagi semua pihak. Sehingga secara tidak langsung dari keputusan yang dihasilkan tersebut guru dapat menjadi contoh nyata bagi murid-muridnya karena telah mewujudkan budaya positif di lingkungan sekolah

4. Waktu pelaksanaan: 19 s/d 23 April 2021

5. Evaluasi dan Refleksi kegiatan

  • Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif
Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran saya sangat membutuhkan pendampingan sebagai bentuk dukungan terlaksananya diskusi kasus-kasus dilema etika di sekolah terlaksana dengan baik.  oleh sebab itu saya perlu melibatkan kepala sekolah SMAN 2 Pekanbaru yakni Drs. Kasim, Wakil Kurikullum Dra. Angreta serta pendamping saya yakni Ibu Ernawanti Tampubolon dan Fasilitator saya ibu Yahmawati serta rekan-rekan sejawat yang berada di SMAN 2 pekanbaru sebagai teman diskusi saya agar langkah -langkah yang saya ambil ini tepat dan effektif.

Demikianlah jurnal monolog saya kali ini guna memenuhi tugas demonstrasi kontekstual pada modul Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Besar harapan saya kepada pembaca untuk dapat memberikan masukan dan saran yang sifatnya membangun serta memperluas wawasan kita semua. 

semoga bermanfaat

terima kasih

wassalam


DIANA FITRI YANI 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar